Info

21 September 2016

BESARNYA KEDUDUKAN SHALAT


Janganlah tinggalkan sholat kalian...!! 

Inilah ibadah yang paling menentukan dalam perjalanan kalian di dunia dan akherat nanti. 

Alloh berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ


"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."[Surat Al-Baqarah 153]

Didalam ayat yang lain Alloh memberitahukan tentang beratnya rutinitas sholat. 

Tapi tidak begitu... 

Bagi yang khusyu' dan mengharapkan pertemuan dengan Alloh Rabbnya. 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ * الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ


"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya."[Surat Al-Baqarah 45 - 46]

Begitu tingginya kedudukan sholat,  sehingga Rasululloh صلى الله عليه و سلم menjadikan pembeda antara seorang itu mukmin dan kafir adalah dia sholat ataukah tidak. 

"إن بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة " رواه مسلم في كتاب الإيمان


"Sesungguhnya yang membedakan seseorang (mukmin) dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat."(HR Muslim dalam kitab Al-iman no.  78).

Dulu Para Salafus sholih menilai seseorang itu baik dan tidaknya dari nilai sholatnya. 

Dan nanti dihari kiamat Alloh menilai baik dan tidaknya amal seorang hambanya adalah dalam hal sholatnya. (HR Abu Dawud, 864 disohihkan Al-Albany) 


Al-Imam Ibnul Qayyim رحمه الله mengungkapkan tentang tingginya kedudukan sholat  bagi seorang mukmin dengan perkataannya :

Shalat merupakan  pertolongan yang paling besar bagi seseorang untuk mendapatkan manfaat-manfaat di dunia dan di akhirat, dan menolak kerusakan-kerusakan di dunia dan di akhirat .

Zaadul Ma'ad Jilid 4 hal. 209

Oleh: Ust. Abu Yusuf Masruhin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar