Info

24 Desember 2021

ADAB BANGUN TIDUR


1. Berdzikir kepada Allah 


Al-Imam Bukhori meriwayatkan dari sahabat Hudzaifah, beliau berkata: 


كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ إذا أخذ مضجعه من الليلِ قال : ( اللهم باسمك أموت وأحيا ) 


“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbaring di tempat berbaringnya (untuk tidur) ketika malam hari, beliau berdoa: -Allahumma bismika amuutu wa ahyaa- (Ya Allah, dengan namaMu aku mati dan aku hidup). 


فإذا استيقظ قال : ( الحمد للهِ الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشورُ ) 


Jika beliau bangun beliau berdoa: 


-Alhamdulillahilladzi ahyaana ba’damaa amaatana wa ilaihin nusyuur- 


(Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepadaNya lah kita dikembalikan)” 

(HR. Bukhari no. 6314). 


2. Melepas ikatan setan 


Dalam shohih Bukhori dan shohih Muslim disebutkan hadits dari sahabat Abu Huroiroh, bahwa Rosulullah   bersabda: 


يَعقِدُ الشَّيطانُ عَلى قافيَةِ رأسِ أَحدِكُم إذا هوَ نام ثَلاثَ عُقدٍ، 


"Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. 


يَضرِبُ كلَّ عُقدةٍ مَكانَهاعليكَ ليلٌ طويلٌ فارقُدْ، 


Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. 


فإنِ استَيقظَ فذَكَر اللهَ انحلَّت عُقدةٌ، فإن تَوضَّأ انحلَّت عُقدةٌ، فإن صلَّى انحلَّت عُقدُه كلُّها، 


Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. 


فأَصبحَ نَشيطًا طيِّبَ النَّفسِ، وإلَّا أَصبحَ خَبيثَ النَّفسِ كَسلانَ 


Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas."

(HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776). 


3. Bersiwak 


Dalam kitab Shohih Bukhori dan Shohih Muslim disebutkan dari sahabat Hudzaifah, beliau berkata, "Adalah Rosulullah ﷺ apabila bangun dari tidur malam, beliau menggosok mulut beliau dengan siwak." (HR. Bukhori no. 236, Muslim no. 255) 


4. Membangunkan keluarga untuk sholat malam 


Al-Imam Abu Dawud meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari sahabat Abu Huroiroh, beliau berkata, Rosulullah ﷺ bersabda: 


رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ ، فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ 


"Semoga Allah memberikan rahmat kepada seorang laki-laki yang bangun malam, lalu ia melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya, jika dia menolak, maka ia memercikan air ke muka istrinya. 


رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا ، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ 


Semoga Allah memberikan rahmat kepada seorang istri yang bangun malam, kemudian dia melaksanakan shalat, dan membangunkan suaminya, jika dia menolak, maka sang istri memercikkan air ke muka suaminya itu."

(HR. Abu Dawud no. 1308 dan lainnya dengan sanad yang hasan. Dishohihkan Imam Nawawi dan syaikh Al-Albani dan dikuatkan oleh syaikh Al-Arnauth) 


✒️ Abu Ammar Khoirullah وفقه الله


[Diterjemahkan dari kitab Shohih Al-Adab Al-Islamiyyah karaya Syaikhuna Al-Fadhil Fadhilatusy Syaikh Wahid bin 'Abdussalam bin Baliy hlm. 13-14]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar