Info

30 Desember 2020

YA ALLOH, KARUNIAKANLAH KAMI ILMU YANG BERMANFAAT (BAGIAN 4)



Disusun oleh : Abu Hammam Kiryani, Lc

Pengasuh PPTQ At taqwa Al Islamiy Borobudur


Urgensi Adab Sebelum menuntut Ilmu


الثالث : جمع همة النفس عليه


Ketiga : Mengumpulkan minat yang kuat dalam hati untuk menuntut ilmu

Menuntut ilmu itu berat. Perlu berbekal minat yang kuat untuk dapat meraih ilmu. Karena, sebenarnya gerak-gerik manusia dinahkodai oleh minat yang bersemayam hatinya. Kalau Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah, membahasakan minat sebagai cinta. Hampir tidak berbeda, antara minat dan cinta. Beliau pernah menuliskan nasehat yang sangat terkenal :


وأصل كل فعل وحركة في العالم من الحب والإرادة فهو أصل كل فعل ومبدؤه


Sumber semua tindakan di alam ini adalah cinta dan keinginan. Dialah asal semua perbuatan dan juga prinsipnya.

(Lihat : Qoidah Fil Mahabbah 2/193. Dikutip dari kitab Mughnil Murid Jami’ As-syuruh Li Kitab At Tauhid 1/2098)


Bagaimana Menumbuhkan Minat Tinggi dalam Menuntut Ilmu?

Syaikh Sholih Bin Abdillah Al Ushoimi -hafidzohullah- menjelaskan kiatnya, bahwa seorang akan dapat menumbuhkan minat yang besar dalam belajar, jika dia melakukan tiga hal ini :

Pertama : Semangat juang yang tinggi, dalam meraih segala yang manfaat di dunia dan akhirat.

Kedua : Meminta pertolongan kepada Allah agar disukseskan dalam menuntut ilmu.

Ketiga :  Tidak patah semangat untuk terus berjuang meraih mimpinya.


Tiga hal ini, terkumpul dalam satu sabda yang mulia Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,


احرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ ، وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجَزْ …


“Semangatlah dalam meraih sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah (mudah putus asa).

(HR. Muslim, no. 2664, dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu)

Diantaranya Al-Junaid rahimahullah pernah berpetuah,


ما طلب أحد شيئا بجد وصدق إلا ناله، وإن لم ينله كله نال بعضه


“Tidaklah seseorang berjuang meraih sesuatu dengan kesungguhan dan kejujuran, melainkan dia akan dapat memperolehnya. Jika dia tidak dapat meraih seluruhnya, dia akan dapat meraih sebagiannya.”

Dan, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah juga pernah berpesan dalam kitab Al-Fawaid,


إذا طلع نجم الهمة في ظلام ليلة البطالة، وردفه قمر العزيمة، أشرقت الأرض بنور ربها


“Jika telah terbit ‘bintang’ semangat di gelapnya malam, ditemani oleh ‘rembulan’ tekad, niscaya keduanya dapat menyinari dunia dengan cahaya Tuhannya.” (Lihat : Khulashoh Ta’dhiimil ‘Ilmi, hal. 1381)

(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar